Klasifikasi
ilmu
sumber
:www.nanampek.nagari.or.id/b329.html –
1. Ilmu
alam bernyawa (biologi)
2. Ilmu
fisika alam tak bernyawa (fisika)
3. Ilmu
bahasa (alat berkomunikasi manusia)
4. Ilmu
sosial (hubungan antar manusia)
Kata
ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu 'alima yang artinya mengetahui.
Untuk
mengetahui atau memahami bit-bit informasi dari alam nyata maupun alam gaib
digunakan ilmu yang pusatnya di otak.
Belahan
otak sebelah kiri berfungsi menurunkan nilai-nilai periksa untuk memahami
frekwensi gelombang-gelombang materi yang masuk ke pancaindera.
Hasil
periksa ini dapat diukur secara objektif dan kuantitatif yang nilainya diakui
kebenarannya oleh seluruh umat manusia.Belahan otak sebelah kanan yang menerima
nilai-nilai rasa yang dibawa naik dari hati/dada/batin.
Seharusnya
klasifikasi dan proporsi pengembangan ilmu di dalam masyarakat dibuat menjadi
dua secara berimbang, berdasarkan pusat kesadaran atau pemahaman ilmu itu
sendiri.
Kelompok
ilmu-ilmu yang sifatnya memeriksa alam, aktivitasnya dimulai dari otak,
sehingga adagium adat mengatakannya periksa harus dibawa turun; sedangkan
kelompok ilmu-ilmu yang sifatnya merupakan perasaan (rasa) atau persepsi
manusia ketika berhubungan antar sesama, hasilnya harus dibawa naik ke otak
untuk diseleksi baik buruknya.
Ilmu yang
sifatnya "periksa" dapat dibagi menjadi dua cabang besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu
alam bernyawa seperti biologi, kedokteran, dsb. dan
2.
Ilmu-ilmu alam tak bernyawa seperti kimia, fisika, astronomi, dsb.
Ungkapan-
ungkapan "perasaan (rasa)" orang saat berinteraksi antar sesamanya,
membuahkan
3. Ilmu
untuk berinteraksi itu sendiri atau ilmu bahasa (lihat: Tahu nan Empat Bahasa)
dan
4.
Ilmu-ilmu sosial seperti filsafat, sejarah, politik, psikologi, ekonomi,
administrasi, hukum, antropologi-sosial, demografi dsb.
Keempat
kelompok ilmu pengetahuan ini disebut sebagai "nan Empat".
Untuk mengetahui
kuantitas pemahaman ilmu-ilmu tsb, diperlukan angka-angka, yang diolah dengan
ilmu berhitung atau matematika;
Angka-bilangan
adalah kitabullah yang tidak ditulis yang hanya dipahami oleh manusia,
sedangkan Islam adalah tuntunan kualitatif untuk memahami alam yang islam ini.
Berbeda
dengan sistematika ilmu oleh Prof. Dr. Harsya Bachtiar (Bukittinggi, IBD,
1981), yang berbentuk pohon budaya manusia yang mengakibatkan paham sekularisme
di dunia Barat, karena tidak menjadikan kitabullah sebagai sendinya.
ILMU
Nara
sumber : Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ilmu
adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia
dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi
agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Ilmu
bukan sekadar pengetahuan (knowledge),
tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori
yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir
lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah
produk dari epistemologi.
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah
lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku
manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku
manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab
pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab
apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
Etimologi
Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm"
yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan
katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu
sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.
Syarat-syarat ilmu
ilmu merupakan pengetahuan khusus
tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat
ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam
yang telah ada lebih dahulu.
- Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
- Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
- Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
- Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
Macam-macam
bidang keilmuan
:
1. Ilmu alam
1. Ilmu alam
a. Fisika , dalam bahasa yunani yaitu (physikos), "alamiah",
dan (physis), "alam" adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari
gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu.
Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam
bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk
segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai
satu kesatuan kosmos.
Beberapa
sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem
materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi.
Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika.
Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap
ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan
lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika.
Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul
dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat
molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika,
dan elektromagnetika.
Fisika
juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi
matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika
yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan
matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan
matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan
dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada
wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni
fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori
fisika.
Sekilas tentang riset
Fisika
Fisika teoretis dan eksperimental
Budaya penelitian fisika berbeda dengan
ilmu lainnya karena adanya pemisahan teori dan
eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan
fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis atau fisika
eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja yang
berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris dalam
biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang sukses.
Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang
dapat menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan
hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan
melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun teori dan
eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan
dalam fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis membuat penemuan yang tak
dapat dijelaskan dari teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya
teori-teori baru. Tanpa eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah
yang salah; salah satu contohnya adalah teori-M,
teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya
belum pernah disusun.
Teori fisika utama
Meskipun fisika membahas beraneka ragam
sistem, ada beberapa teori yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika,
bukan di satu bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam
wilayah kesahihan tertentu. Contohnya, teori mekanika
klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan benda
ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat
daripada kecepatan cahaya.
Teori-teori ini masih terus diteliti;
contohnya, aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua puluh, tiga
abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton.
Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini
menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar
penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun
spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.
Bidang utama dalam fisika
Riset dalam fisika dibagi beberapa
bidang yang mempelajari aspek yang berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi, diperkirakan sebagai bidang
fisika terbesar, mempelajari properti benda besar, seperti benda padat dan cairan
yang kita temui setiap hari, yang berasal dari properti dan interaksi mutual
dari atom.
Bidang Fisika
atomik, molekul, dan optik berhadapan dengan individual atom dan
molekul, dan cara mereka menyerap dan mengeluarkan cahaya.
Bidang Fisika partikel, juga dikenal sebagai
"Fisika energi-tinggi", mempelajari properti partikel super kecil
yang jauh lebih kecil dari atom, termasuk partikel
dasar yang membentuk benda lainnya.
Terakhir, bidang Astrofisika
menerapkan hukum fisika untuk menjelaskan fenomena astronomi,
berkisar dari matahari dan objek lainnya dalam
tata surya ke jagad raya secara keseluruhan.
Bidang yang berhubungan
Ada banyak area riset yang mencampur
fisika dengan bidang lainnya. Contohnya, bidang biofisika
yang mengkhususkan ke peranan prinsip fisika dalam sistem biologi, dan bidang kimia kuantum yang mempelajari bagaimana teori
kuantum mekanik memberi peningkatan terhadap sifat kimia dari atom dan molekul.
Beberapa didata di bawah:
Akustik - Astronomi
- Biofisika - Fisika
penghitungan - Elektronik - Teknik - Geofisika
- Ilmu material - Fisika
matematika - Fisika medis - Kimia Fisika - Dinamika
kendaraan - Fisika Pendidikan
Teori palsu
Fusi dingin - Teori gravitasi dinamik - Luminiferous
aether - Energi orgone - Teori bentuk tetap
b.
Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu
yang mempelajari aspek fisik kehidupan.
Istilah "biologi" dipinjam dari bahasa
Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani,bios ("hidup") dan logos
("lambang", "ilmu"). Istilah "ilmu hayat"
dipinjam dari bahasa Arab, juga berarti
"ilmu kehidupan". Obyek kajian biologi pada masa kini sangat
luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam
berbagai aspek kehidupannya.
Berbagai cabang biologi mengkhususkan
diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani (ilmu tentang tumbuhan),
zoologi (ilmu tentang hewan),
dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik). Perbedaan-perbedaan dan pengelompokan
berdasarkan ciri-ciri fisik kelompok organisme dipelajari dalam sistematika, yang di dalamnya mencakup pula taksonomi dan paleobiologi.
Berbagai aspek kehidupan dikaji pula
dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian tubuh dipelajari dalam anatomi dan morfologi,
sementara fungsinya dipelajari dalam fisiologi.
Perilaku hewan dipelajari dalam etologi.
Perkembangan ciri fisik makhluk hidup dalam kurun waktu panjang dipelajari
dalam evolusi, sedangkan pertumbuhan dan
perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari dalam biologi
perkembangan. Interaksi antar sesama makhluk dan dengan alam sekitar
mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme
pewarisan sifat yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis
makhluk hidup dipelajari dalam genetika.
Saat ini bahkan berkembang aspek biologi
yang mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan
datang, juga kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet
selain bumi, yaitu astrobiologi.
Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul
penyusun organisme melalui biologi molekular
serta biokimia, yang banyak didukung oleh
perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.
Ilmu biologi banyak berkembang pada
abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik
pokok. Biologi kini merupakan subyek pelajaran sekolah dan universitas di
seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan makalah dibuat setiap tahun dalam
susunan luas jurnal biologi dan kedokteran.
Asal mula biologi
Aristoteles dan biologi
Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam terminologi Aristoteles,
"filosofi alam" adalah cabang filosofi yang meneliti fenomena alam,
dan mencakupi bidang yang kini disebut sebagai fisika,
biologi, dan ilmu
pengetahuan alam lainnya.
Aristoteles melakukan penelitian
sejarah alam di pulau Lesbos. Hasil
penelitiannya, termasuk Sejarah Hewan, Generasi Hewan, dan Bagian
Hewan, berisi beberapa observasi dan interpretasi, dan juga terdapat
mitos dan kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia
memisahkan mamalia laut dari ikan, dan mengetahui bahwa hiu dan pari adalah
bagian dari grup yang ia sebut Selachē (selachians).
Pada masa kini, biologi mencakup bidang
akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai
ilmu yang mandiri. Namun, pencabangan biologi selalu mengikuti tiga dimensi
yang saling tegak lurus: keanekaragaman (berdasarkan kelompok
organisme), organisasi kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan),
dan interaksi (hubungan antarunit kehidupan serta antara unit kehidupan
dengan lingkungannya).
Pembagian Berdasarkan
Kelompok Organisme
Makhluk hidup atau organisme sangat
beraneka ragam. Taksonomi mempelajari
bagaimana organisme dapat dikelompokkan berdasarkan kemiripan dan perbedaan
yang dimiliki. Selanjutnya, berbagai kelompok itu dipelajari semua gatra
kehidupannya, sehingga dikenallah ilmu biologi tumbuhan (botani), biologi hewan (zoologi),
biologi serangga (entomologi), dan seterusnya.
Pembagian berdasarkan
organisasi kehidupan
Kehidupan berlangsung dalam hirarki
yang terorganisasi. Hirarki organisme, dari yang terkecil hingga yang terbesar
yang dipelajari dalam biologi, adalah sebagai berikut:
1. Sel merupakan unit
organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi.
Semua organisme
selular terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari
selnya, yaitu organisme prokariota dan
organisme eukariota.
Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang
relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri, dan archaea,
kelompok prokariota yang sangat mirip dengan bakteri dan berkembang-biak di
lingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air
yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Genom
prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang
melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi
intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton
yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di
dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang
sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein
yang lain.
2. Jaringan dalam biologi
adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu
fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi,
sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan
dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang
telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga
("ganggang") dan fungi
("jamur"), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat
membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh
buah dan sporofor. Tumbuhan lumut dapat dikatakan telah memiliki
jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas.
Jaringan
hewan (termasuk manusia)
Ada lima kelompok jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk manusia
dan organisme multiseluler tingkat rendah
seperti artropoda: jaringan epitelium,
jaringan pengikat, jaringan penyokong, dan jaringan saraf.
a.
Jaringan epitelium.
Jaringan
yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ
yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan
penyerapan.
Jaringan
epitel terdiri dari 3 macam:
1.
Eksotelium: epitel yang membungkus bagian luar tubuh
2.
Endotelium: epitel yang melapisi organ dalam tubuh
3. Mesotelium:
epitel yang membatasi rongga tubuh
Fungsi
jaringan epitelium yakni:
a.
Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari makanan
b.
Sekresi, contohnya testis yang mensekresikan sperma
c.
Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat
d.
Transportasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh
e.
Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh di bawahnya
f.
Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar
g.
Pernapasan, kulit katak berfungsi sebagai alat pernapasan
h. Alat
gerak, selaput kaki pada kulit katak membantu dalam pergerakan
g.
Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat
jika tubuh kepanasan
b.
Jaringan pengikat.
Sesuai
namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh
jaringan ini adalah jaringan darah.
c.
Jaringan otot.
Jaringan
otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat
ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada
rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.
d.
Jaringan saraf.
adalah
jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima
dan meneruskan rangsangan.
e.
Jaringan penyokong
adalah
jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang yang
berfungsi untuk memberi bentuk tubuh,melindungi tubuh,dan menguatkan bentuk
tubuh
f. Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
relatif lebih homogen daripada jaringan hewan. Tumbuhan tidak memiliki
kemampuan lokomosi (berpindah)/bergerak secara aktif sebagaimana hewan.
Meskipun demikian, banyak sel-sel baru terbentuk untuk berbagai jaringan
sebagai kompensasi banyaknya sel-sel yang mati, yang menjadi pasif karena
berperan sebagai sel-sel penyimpan cadangan energi
(misalnya pada buah atau umbi) atau metabolit
sekunder, dan untuk mengisi jaringan baru karena tumbuhan selalu
bertambah massanya, khususnya bagi tumbuhan tahunan.
Jaringan yang aktif memperbanyak diri dan tidak memiliki fungsi khusus disebut jaringan
meristematik, sementara jaringan yang telah mantap dengan fungsinya disebut
jaringan tetap/permanen.
g. Jaringan meristematik
Jaringan meristematik terdiri dari
sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca (stem cells) hewan. Jaringan ini
dapat ditemukan pada titik-titik tumbuh di
ujung batang dan akar
(disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit
kayu (sebagai kambium gabus maupun
kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku,
serta pada pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar). Jaringan ini,
terutama meristem ujung, mudah diinduksi untuk diperbanyak secara in vitro. Dalam jargon
kultur jaringan, sel-sel ini dikatakan
bersifat embrionik ("dapat membentuk embrio"). Jaringan meristematik
juga terbentuk apabila ada bagian tumbuhan yang terbuka, misalnya karena
terluka. Mobilisasi beberapa fitohormon,
biasanya auksin dan sitokinin,
akan memicu terbentuknya sel-sel meristem yang membentuk semacam jaringan tidak
terdiferensiasi yang disebut kalus.
h. Jaringan permanen
Jaringan permanen dikategorikan menjadi
tiga kelompok utama: epidermis (jaringan
pelindung, terdiri dari sel-sel yang menyusun lapisan luar daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda), jaringan pengangkut (menyusun xilem dan floem),
dan jaringan dasar (mencakup parenkim,
klorenkim, kolenkim, dan sklerenkim).
Epidermis melindungi bagian dalam organ
sehingga tidak bersentuhan langsung dengan pengaruh keadaan di luar organ.
Epidermis dapat dilindungi oleh lapisan tipis di bagian luar yang dikenal
sebagai kutikula. Dapat juga ditemukan lapisan
malam (wax). Sel-sel epidermis biasanya
berbentuk segi empat apabila dilihat dari samping, berjajar homogen. Namun
demikian, epidermis dapat mengalami perubahan menjadi sel-sel penutup atau sel
penjaga stomata beserta beberapa sel tetangga,
trikoma (miang atau rambut daun/batang), duri, serta rambut
kelenjar.
Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Gymnospermae memiliki jaringan trakeida, serabut trakeida,
dan parenkim kayu sebagai penyusun xilem. Angiospermae
memiliki tambahan jaringan trakea selain jaringan yang dimiliki Gymnospermae.
Floem (pembuluh tapis) tersusun dari jaringan buluh tapis dan sel-sel
pengiring.
Jaringan dasar menyusun sebagian besar
tubuh tumbuhan (biomassa). Kelompok jaringan ini memiliki banyak fungsi
tergantung tempat ia berada. Seringkali ia mengisi bagian terbesar dari suatu
organ, menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi atau rimpang yang menyimpan pati
atau metabolit sekunder tertentu (seperti alkaloid
dan terpenoid). Jaringan ini juga dapat
mengalami kematian dengan mengosongkan isi sel-selnya untuk membentuk struktur
berongga (aerenkim) seperti ruang dalam gelembung pada tangkai daun eceng gondok atau rongga dalam buluh bambu.
3. Organ (anatomi)
Di biologi, organ adalah
kelompok jaringan yang melakukan beberapa fungsi.
Organ hewan
secara umum mencakup jantung, paru-paru, otak, mata, lambung, limpa, pankreas, ginjal, hati, usus, kulit, uterus, saluran urin,
tulang, dll.
Organ tumbuhan
mencakup akar, batang,
daun, bunga,
dan buah beserta biji.
Selain itu, terdapat pula organ-organ aksesori, seperti trikoma (rambut daun atau batang), duri,
dan sulur, atau organ-organ penyimpanan
cadangan makanan/penyintas (survival), seperti umbi,
rimpang, dan stolon.
Sekelompok organ berhubungan secara
fungsional menyusun sistem organ. Organel adalah analog organ untuk struktur sub-selular.
4. Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat.Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah,
ibu, dan anak.Ayah
merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat
dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri
yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau
masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik
yang sama dengan
5.populasi adalah sekumpulan individu
dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup menempati ruang yang sama pada
waktu tertentu. Anggota-anggota populasi secara alamiah saling berinteraksi
satu sama lain dan bereproduksi di antara sesamanya. Konsep populasi banyak
dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiwan memandang populasi sebagai
unsur dari sistem yang lebih luas. Populasi suatu spesies adalah bagian dari
suatu komunitas. Selain itu, evolusi juga
bekerja melalui populasi. Ahli-ahli genetika, di sisi lain, memandang populasi
sebagai sarana atau wadah bagi pertukaran alel-alel
yang dimiliki oleh individu-individu anggotanya. Dinamika frekuensi alel dalam
suatu populasi menjadi perhatian utama dalam kajian genetika
populasi.
6.Komunitas adalah sebuah kelompok sosial
dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam
komunitas manusia, individu-individu di
dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan,
risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti
"kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang
berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak".
7.Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhiKomponen pembentuk
7.Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhiKomponen pembentuk
Komponen-komponen pembentuk
ekosistem adalah:
Abiotik
Abiotik atau
komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium
atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan
tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan
waktunya.Komponen
abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang
memengaruhi distribusi organisme, yaitu:
·
Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan
energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
·
Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi
organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
·
Garam. Konsentrasi garam memengaruhi
kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis.
Beberapa organisme terestrial beradaptasi
dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
·
Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas
cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat
menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar
permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun,
intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan
tertekan.
·
Tanah dan batu.
Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi
mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber
makanannya di tanah.
·
Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area.
Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal.
Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Biotik
Biotik adalah
istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme).
Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain
komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk
hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
. Heterotrof / Konsumen
Komponen
heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut
juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan
yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
. Pengurai / dekomposer
Pengurai atau
dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik
yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran
lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan
melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.
Ada pula pengurai yang disebut detritivor,
yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.
Ketergantungan
pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen
biotik dan abiotik
Antar komponen biotik
Ketergantungan
antar komponen biotik dapat terjadi melalui:
1.Rantai makanan,
yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan
urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme
pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi
pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya
adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa
disebut konsumen primer. Hewan pemakan
konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu
tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
2.Jaring- jaring
makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan
terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis
makhluk hidup lainnya.
Antar komponen biotik
dan abiotik
Ketergantungan
antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti :
1. siklus karbon
2. siklus
air
3. siklus nitrogen
4. siklus sulfur
Siklus ini
berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat. Ulah
manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik,
manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.
Tipe-tipe
Ekosistem
Secara umum ada
tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan
Ekosistem
air tawar.
Ciri-ciri
ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir
semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar
pada umumnya telah beradaptasi.
Ekosistem air laut.
Habitat laut
(oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar
garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah
laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu
laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga
terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang
dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
Ekosistem estuari.
Estuari (muara)
merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas
yang tinggi dan kaya akan nutrisi.Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari
antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain
berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
Ekosistem pantai.
Dinamakan
demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir
adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan
gelombang dan angin.Tumbuhan yang
hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
Ekosistem sungai.
Sungai adalah suatu
badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung
sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan
gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air
bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem ini
terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat
tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa
organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara
karang dan ganggang. Herbivora
seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita,
bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran
terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
Ekosistem laut dalam.
Kedalamannya
lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan
cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu.
Ekosistem
lamun.
Lamun atau seagrass
adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan
laut.Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti
halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas
berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.
Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun
berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem
internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan.
Penentuan zona
dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.Ekosistem
terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk
menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat
tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.
Hutan
hujan tropis.
Hutan hujan
tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik.Ciri-cirinya adalah curah hujan
200-225 cm per tahun.Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara
satu dengan yang lainnya tergantung letak
geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon
tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung
(kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan
iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.Daerah
tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan
tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering
terdapat tumbuhan khas,
Sabana.
Sabana dari
daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah
hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung
musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga
terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia
Padang rumput.
Padang rumput
terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik
ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah
curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur,
porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase
(aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan
rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.
Gurun.
Gurun terdapat
di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).Perbedaan suhu
antara siang dan malam
sangat besar.Tumbuhan
semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai
pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri .
Hutan gugur.
Hutan gugur
terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya
adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan
tidak terlalu rapat.
Taiga
Taiga terdapat
di belahan bumi sebelah utara dan di
pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim
dingin rendah.Biasanya taiga merupakan hutan
yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan
sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit
sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang
hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada musim gugur.
Ekosistem buatan
Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Ekosistem kota
memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi
juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif
seperti polusi dan panas. Ekosistem ruang
angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri
kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan
selalu bergantung pada bumi.
c. bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan
yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa
jenis, ditentukan oleh curah hujan dan
intensitas cahaya mataharinya.
pembagian berdasarkan interaksi
Hubungan
antarunit kehidupan maupun antara unit kehidupan dan lingkungannya terjadi pada
semua tingkat organisasi.
d. Kimia adalah ilmu yang mempelajari benda,
ciri-cirinya, strukturnya, komposisinya, dan perubahannya yang disebabkan
karena interaksi dengan benda lain atau reaksi kimia.
Dalam reaksi kimia, ikatan antara
atom-atom akan dipecah dan akan membentuk substansi baru dengan ciri-ciri yang
berbeda. Dalam tanur tinggi, besi oksida yang direaksikan dengan karbon
monoksida akan membentuk besi dan karbon dioksida.
Kimia dari bahasa
Arab “kimiya” = perubahan benda/zat atau bahasa
Yunani”khemeia” adalah ilmu yang
mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom
hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan
sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat
dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.
Menurut kimia modern, sifat fisik materi
umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya
ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.
Kimia sering
disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain,
seperti fisika, ilmu
bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika,
dan geologi. Koneksi ini timbul melalui
berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin
ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan
penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi
pada tingkat atom dan molekul.
2 Ilmu
bumi
adalah suatu istilah untuk kumpulan cabang-cabang ilmu yang mempelajari bumi.
Cabang ilmu ini menggunakan gabungan ilmu fisika,
geografi, matematika,
kimia, dan biologi
untuk membentuk suatu pengertian kuantitatif dari lapisan-lapisan
bumi.
Dalam melaksanakan kajiannya, ilmuwan dalam bidang ini
menggunakan metode ilmiah, yaitu formulasi hipotesa melalui pengamatan dan pengumpulan data
mengenai fenomena alam yang dilanjutkan dengan pengujian hipotesa-hipotesa
tersebut. Dalam ilmu bumi, peranan data sangat penting dalam menguji dan
membentuk suatu hipotesa.
Cabang
utama
ilmu bumi :
1.
Geologi mempelajari lapisan batuan dari kulit bumi (atau litosfer) dan
perkembangan sejarahnya. Cabang utama dari ilmu ini adalah mineralogi,
petrologi, geokimia, paleontologi, stratigrafi dan sedimentologi.
2. Geofisika
mempelajari sifat-sifat fisis bumi, seperti bentuk bumi, reaksi terhadap gaya,
serta medan potensial bumi (medan magnet dan gravitasi). Geofisika juga
menyelidiki interior bumi seperti inti, mantel bumi, dan kulit bumi serta
kandungan-kandungan alaminya. 3. Geodesi ilmu tentang pengukuran dan pemetaan
permukaan bumi dan dasar laut. 4. Ilmu tanah mempelajari lapisan terluar kulit
bumi yang terlibat dalam proses pembentukan tanah (atau pedosfer). Disiplin
ilmu utama antara lain adalah edafologi dan pedologi. 5. Glasiologi mempelajari
bagian es dari bumi (atau kriosfer). 6. Ilmu atmosfer mempelajari bagian gas
dari bumi (atau atmosfer) antara permukaan bumi sampai lapisan eksofer (~1000
km). Cabang utama bidang ini adalah meteorologi, klimatologi, dan aeronomi. o
Klimatologi (Yunani: κλίμα, Klima, "wilayah, zona"; dan-λογία,-logia)
adalah studi iklim, ilmiah didefinisikan sebagai kondisi cuaca rata-rata selama
periode waktu tertentu, dan merupakan cabang dari ilmu atmosfer . Pengetahuan
dasar iklim dapat digunakan dalam peramalan cuaca jangka pendek dengan
menggunakan teknik analog seperti El Niño - Southern Oscillation (ENSO), yang
Madden-Julian Oscillation (MJO), Osilasi Atlantik Utara (NAO), Annualar Utara
Mode (NAM ), osilasi Arktik (AO), Pasifik Utara (NP) Index, Decadal Pasifik
Oscillation (PDO), dan Pasifik Interdecadal Osilasi (IPO). Model iklim
digunakan untuk berbagai tujuan dari studi mengenai dinamika iklim cuaca dan
sistem untuk proyeksi iklim di masa mendatang. o Kimia atmosfer adalah cabang
ilmu atmosfer yang mempelajari kimia atmosfer bumi dan planet-planet lain.
Bidang multidisiplin ini melibatkan kimia lingkungan, fisika, meteorologi,
pemodelan komputer, oseanografi, geologi, vulkanologi, dan disiplin-disiplin
lainnya. Riset-riset yang dilakukannya semakin berhubungan dengan bidang ilmu
lain seperti klimatologi. o Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer
bumi khususnya untuk keperluan prakiraan cuaca. Kata ini berasal dari bahasa
Yunani meteoros atau ruang atas (atmosfer), dan logos atau ilmu pengetahuan
yang mempelajari dan membahas gejala perubahan cuaca yang berlangsung di
atmosfer. o Hidrometeorologi o Paleoklimatologi merupakan ilmu mengenai
perubahan iklim yang terjadi dalam seluruh rentang sejarah bumi 7. Biogeografi
adalah cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati
berdasarkan ruang dan waktu. Cabang keilmuan ini bertujuan untuk mengungkapkan
mengenai kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya. o Paleontologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah kehidupan di bumi termasuk hewan
dan tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi fosil. o Palinologi merupakan ilmu
yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk
sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont,
bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen
dan batuan sedimen. o Mikropaleontologi merupakan cabang paleontologi yang
mempelajari mikrofosil. 8. Geomikrobiologi adalah ilmu yang menggabungkan
geologi dan mikrobiologi, dan mempelajari interaksi organisme mikroskopis
dengan lingkungan anorganik, seperti pada batuan sedimen. Bidang ini menjadi
penting ketika berhubungan dengan mikroorganisme dalam akuifer dan suplai air
minum umum. 9. Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos,
Hydrologia, "ilmu air") adalah cabang ilmu teknik sipil yang
mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk
siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi
disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta
teknik sipil dan teknik lingkungan. o Glasiologi (dari bahasa Perancis glace
yang berarti es dan bahasa Yunani Λoγος (logos) yang berarti ilmu) adalah ilmu
yang mempelajari tentang sifat-sifat fisika dan kimia dari es dan salju
(gletser), pembentukan formasi, pergerakan dan juga evolusinya o Limnologi
(dari bahasa Inggris: limnology, dari bahasa Yunani: lymne, "danau",
dan logos, "pengetahuan") merupakan padanan bagi biologi perairan
darat, terutama perairan tawar. Lingkup kajiannya kadang-kadang mencakup juga
perairan payau (estuaria). Limnologi merupakan kajian menyeluruh mengenai
kehidupan di perairan darat, sehingga digolongkan sebagai bagian dari ekologi.
o Hidrogeologi (hidro- berarti air, dan -geologi berarti ilmu mengenai batuan)
merupakan bagian dari hidrologi yang mempelajari penyebaran dan pergerakan air
tanah dalam tanah dan batuan di kerak Bumi (umumnya dalam akuifer). Istilah
geohidrologi sering digunakan secara bertukaran. Beberapa kalangan membuat
sedikit perbedaan antara seorang ahli hidrogeologi atau ahli rekayasa yang
mengabdikan dirinya dalam geologi (geohidrologi), dan ahli geologi yang
mengabdikan dirinya pada hidrologi (hidrogeologi) 10. Oseanografi (berasal dari
bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan γράφειν atau graphos yang berarti
gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah
cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan.
Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi
tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan
sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala
fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa
bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut
hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang
berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan
ke dalam biosfer. Ilmu oceanografi dapat dibagi menjadi beberapa cabang: •
Biologi laut atau oceanografi biologi, ilmu mengenai tumbuhan, binatang dan
mikrobe (biota) samudera dan interaksi ekologi mereka; • Oceanografi kimia atau
kimia laut, ilmu mengenai kimia samudera dan interaksi kimianya dengan
atmosfer; • Geologi laut atau oceanografi geologi, ilmu mengenai geologi dasar
laut termasuk tektonik lempeng; • Oceanografi fisika ilmu mengenai ciri fisik
samudera termasuk struktur suhu-salinitas, pencampuran, ombak, pasang, dan
arus; • Rekayasa laut mencakup disain dan membangun anjungan minyak, kapal,
pelabuhan, dan struktur lainnya sehingga memungkinkan kita untuk menggunakan
samudera dengan bijaksana. 11. Geologi ekonomi berhubungan dengan material bumi
yang dapat digunakan untuk tujuan ekonomi dan/atau industri. 12. Geologi
rekayasa adalah penerapan ilmu geologi dalam praktek rekayasa untuk tujuan
menjamin faktor-faktor geologi yang mempengaruhi lokasi, disain, konstruksi,
operasi dan perawatan pekerjaan rekayasa telah dikenali dan diperhitungkan
dengan matang. 13. Geologi lingkungan Mengelola sumberdaya geologi dan
hidrogeologi seperti bahan bakar fosil, mineral, air (permukaan dan air bawah
permukaan), dan tata guna lahan. Menetapkan dan mengurangi kemungkinan akibat
bencana alam pada manusia. Mengelola pembuangan sampah industri dan rumah
tangga serta mengurangi atau menghilangkan efek polusi. 14. Geologi sejarah
menggunakan prinsip-prinsip geologi untuk merekonstruksi dan memahami sejarah bumi.
Bidang ini berfokus pada proses-proses geologi yang mengubah permukaan dan
bawah permukaan bumi, dan penggunaan stratigrafi, geologi struktur, serta
paleontologi untuk menjelaskan urutan kejadian tersebut. Bidang ini juga
berfokus pada evolusi tumbuhan dan binatang selama periode waktu berbeda dalam
skala waktu geologi. 15. Geologi kuarter 16. Sedimentologi adalah ilmu yang
mempelajari pembentukan lapisan tanah karena pengendapan tanah yang mengalami
perpindahan dari tempat lain. 17. Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah,
komposisi dan umur relatif serta distribusi perlapisan tanah dan interpretasi
lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah Bumi. Dari hasil perbandingan
atau korelasi antarlapisan yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi
mengenai litologi (litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur
relatif maupun absolutnya (kronostratigrafi). stratigrafi kita pelajari untuk
mengetahui luas penyebaran lapisan batuan. 18. Geologi struktur adalah studi
mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya yang datar
ataupun terlipat, beserta susunan internalnya. 19. Geokimia adalah cabang ilmu
geologi yang mempelajari komposisi-komposisi kimia bagian dari bumi misalnya
pada lithosfer yang sebagian besar komposisi kimianya adalah silikat serta pada
daerah stalaktit dan stalagmit banyak ditemukan CaCO3. 20. Geomorfologi adalah
sebuah studi ilmiah terhadap permukaan Bumi dan poses yang terjadi terhadapnya.
Secara luas, berhubungan dengan landform (bentuk lahan) tererosi dari batuan
yang keras, namun bentuk konstruksinya dibentuk oleh runtuhan batuan, dan
terkadang oleh perolaku organisme di tempat mereka hidup. “Surface” (permukaan)
jangan diartikan secara sempit; harus termasuk juga bagian kulit bumi yang
paling jauh. Kenampakan subsurface terutama di daerah batugamping sangat
penting dimana sistem gua terbentuk dan merupakan bagian yang integral dari
geomorfologi. 21. Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi
menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga
meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika
untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas
permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di
dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan
kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal. 22.
Geokronologi merupakan ilmu untuk menentukan umur absolut batuan, fosil, dan
sedimen, dalam suatu tingkat ketidakpastian tertentu yang melekat dalam metode
yang digunakan. Berbagai macam metode penentuan umur digunakan oleh ahli
geologi untuk mencapai hal tersebut. 23. Hidrogeologi (hidro- berarti air, dan
-geologi berarti ilmu mengenai batuan) merupakan bagian dari hidrologi yang
mempelajari penyebaran dan pergerakan air tanah dalam tanah dan batuan di kerak
Bumi (umumnya dalam akuifer). Istilah geohidrologi sering digunakan secara
bertukaran. Beberapa kalangan membuat sedikit perbedaan antara seorang ahli
hidrogeologi atau ahli rekayasa yang mengabdikan dirinya dalam geologi
(geohidrologi), dan ahli geologi yang mengabdikan dirinya pada hidrologi
(hidrogeologi). 24. Mineralogi merupakan ilmu bumi yang berfokus pada sifat
kimia, struktur kristal, dan fisika (termasuk optik) dari mineral. Studi ini
juga mencakup proses pembentukan dan perubahan mineral. 25. Kristalografi adlah
sains eksperimental yang bertujuan menentukan susunan atom dalam zat padat.
Dahulu istilah ini digunakan untuk studi ilmiah kristal. Kata
"kristalografi" berasal dari kata bahasa Yunani crystallon = tetesan
dingin/beku, dengan makna meluas kepada semua padatan transparan pada derajat
tertentu, dan graphein = menulis. 26. Gemologi 27. Petrologi adalah bidang geologi
yang berfokus pada studi mengenai batuan dan kondisi pembentukannya. Ada tiga
cabang petrologi, berkaitan dengan tiga tipe batuan: beku, metamorf, dan
sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani petra, yang
berarti "batu". 28. Vulkanologi merupakan studi tentang gunung
berapi, lava, magma, dan fenomena geologi yang berhubungan. Seorang ahli
vulkanologi adalah orang yang melakukan studi pada bidang ini. Istilah
vulkanologi berasal dari Bahasa Latin Vulcan, dewa api Romawi. 29. Ilmu tanah
adalah pengkajian terhadap tanah sebagai sumber daya alam. Dalam ilmu ini
dipelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan, klasifikasi,
pemetaan, berbagai karakteristik fisik, kimiawi, biologis, kesuburannya,
sekaligus mengenai pemanfaatan dan pengelolaannya. Tanah adalah lapisan yang
menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) dan
atmosfer. Tanah menjadi tempat tumbuh tumbuhan dan mendukung kehidupan hewan
dan manusia. 30. Edafologi (dipinjam dari bahasa Inggris: edaphology, yang
membentuknya dari dua kata bahasa Yunani ἔδαφος, edaphos, "tanah, pijakan"; dan -λογία, -logia,
"lambang", "pengetahuan"), atau ilmu kesuburan tanah,
adalah salah satu dari dua cabang utama ilmu tanah yang mempelajari peran tanah
sebagai pendukung kehidupan, terutama tumbuhan. Cabang utama ilmu tanah yang
lain adalah pedologi. 31. Pedologi 32. Geografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena
fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa
Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau
"menjelaskan"). 33. Penginderaan Jauh merupakan terjemahan dari
istilah remote sensing, adalah ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh
informasi mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi tanpa kontak
langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media
perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari
gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk
citra. Pengertian 'tanpa kontak langsung' di sini dapat diartikan secara sempit
dan luas. Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada kontak antara objek
dengan analis, misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi
menjadi peta distribusi temperatur permukaan pada saat perekaman. Secara luas
berarti bahwa kontak dimungkinkan dalam bentuk aktivitas 'ground truth', yaitu
pengumpulan sampel lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui interpolasi
dan ekstrapolasi pada wilayah yang jauh lebih luas dan pada kerincian yang
lebih tinggi. 34. Kartografi atau pemetaan mempelajari representasi permukaan
bumi dengan simbol abstrak. Bisa dibilang, tanpa banyak kontroversi, kartografi
merupakan penyebab meluasnya kajian geografi. Kebanyakan geografer mengakui
bahwa ketertarikan mereka pada geografi dimulai ketika mereka terpesona oleh
peta di masa kecil mereka. walaupun subdisiplin ilmu geografi lainnya masih
bergantung pada peta untuk menampilkan hasil analisisnya, pembuatan peta itu
sendiri masih terlalu abstrak untuk dianggap sebagai ilmu terpisah.
Interaksi yang terjadi antara lapisan-lapisan bumi membuat banyak cabang modern ilmu ini yang melakukan pendekatan interdisiplin untuk mempelajarinya. Contohnya adalah untuk memahami sirkulasi lautan, interaksi antara laut, atmosfer, dan perputaran bumi juga harus diperhitungkan.
3. Ilmu sosial
1. Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang
mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul
berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa
yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa.
Antropologi
lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam
arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip
seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat
dan kehidupan sosialnya. Pengertian Anthropology
Anthropologi
berasal dari kata Yunani anthropos yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos
yang berarti "wacana" (dalam
pengertian "bernalar", "berakal"). Anthropologi mempelajari
manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Anthropologi
memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap
dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan
anthropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada
perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak
diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode anthropologi sekarang
seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal.
Definisi Anthropologi menurut para ahli
· William A. Havilland:
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi
yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
· David Hunter:
anthropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
tentang umat manusia.
· Koentjaraningrat:
Anthropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan
mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan
yang dihasilkan.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat
disusun pengertian sederhana anthropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari
tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik
berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan
berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
Secara garis besar antropologi
antropologi memiliki cabang-cabang ilmu yang terdiri dari:
A. Anthropologi Fisik
Paleoantropologi
adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan
meneliti fosil-fosil. 2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman
ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik.
B. Anthropologi Sosial dan Budaya
Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran
dan perkembangan semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal
tulisan. 2. Etnolinguistik antropologi adalah ilmu yang mempelajari pelukisan
tentang ciri dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada
di dunia / bumi. 3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan
manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh
dunia.Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta
peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai
universal dengan berpegang pada konsep psikologi.
2.Arkeologi, berasal dari bahasa Yunani,
archaeo yang berarti "kuna" dan logos,
"ilmu". Nama alternatif arkeologi
adalah ilmu sejarah kebudayaan material.
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui
kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan. Kajian sistematis
meliputi penemuan, dokumentasi, analisis, dan interpretasi data berupa artefak (budaya bendawi, seperti kapak batu dan
bangunan candi) dan ekofak
(benda lingkungan, seperti batuan, rupa muka bumi, dan fosil) maupun fitur
(artefaktual yang tidak dapat dilepaskan dari tempatnya (situs arkeologi).
Teknik penelitian yang khas adalah penggalian (ekskavasi)
arkeologis, meskipun survei juga mendapatkan
porsi yang cukup besar.
Tujuan
arkeologi beragam dan menjadi perdebatan yang panjang. Di antaranya adalah yang
disebut dengan paradigma arkeologi, yaitu menyusun sejarah kebudayaan, memahami perilaku manusia, serta mengerti
proses perubahan budaya. Karena bertujuan untuk memahami budaya manusia, maka
ilmu ini termasuk ke dalam kelompok ilmu humaniora.
Meskipun demikian, terdapat berbagai ilmu bantu yang digunakan, antara lain sejarah, antropologi,
geologi (dengan ilmu tentang lapisan pembentuk
bumi yang menjadi acuan relatif umur suatu temuan arkeologis), geografi, arsitektur,
paleoantropologi dan bioantropologi,
fisika (antara lain dengan karbon c-14 untuk
mendapatkan pertanggalan mutlak), ilmu metalurgi
(untuk mendapatkan unsur-unsur suatu benda logam), serta filologi (mempelajari naskah lama).
Arkeologi pada
masa sekarang merangkumi berbagai bidang yang berkait. Sebagai contoh, penemuan
mayat yang dikubur akan menarik minat pakar dari berbagai bidang untuk mengkaji
tentang pakaian dan jenis bahan digunakan, bentuk keramik
dan cara penyebaran, kepercayaan melalui apa yang dikebumikan bersama mayat
tersebut, pakar kimia yang mampu menentukan usia galian melalui cara seperti
metoda pengukuran karbon 14. Sedangkan pakar genetik yang ingin mengetahui
pergerakan perpindahan manusia purba, meneliti DNAnya.
Secara khusus,
arkeologi mempelajari budaya masa silam, yang sudah berusia tua, baik pada masa
prasejarah (sebelum dikenal tulisan), maupun
pada masa sejarah (ketika terdapat bukti-bukti tertulis). Pada perkembangannya,
arkeologi juga dapat mempelajari budaya masa kini, sebagaimana dipopulerkan
dalam kajian budaya bendawi modern (modern material culture).
Karena
bergantung pada benda-benda peninggalan masa lalu, maka arkeologi sangat
membutuhkan kelestarian benda-benda tersebut sebagai sumber data. Oleh karena
itu, kemudian dikembangkan disiplin lain, yaitu pengelolaan sumberdaya
arkeologi (Archaeological Resources Management), atau lebih luas lagi
adalah pengelolaan sumberdaya budaya (CRM, Culture Resources Management).
3.Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran,
dan konsumsi barang
dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri
berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan
sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi
atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
sebagai makhluk sosial dan makhluk
ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah
ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan
manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat
pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
4.Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisa sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini
berorientasi akademis, teori, dan riselmuwan politik mempelajari alokasi dan
transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan
termasuk pemerintah dan organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan
publik. Mereka mengukur keberhasilan pemerintahan dan kebijakan khusus dengan
memeriksa berbagai faktor, termasuk stabilitas, keadilan, kesejahteraan
material, dan kedamaian. Beberapa ilmuwan politik berupaya mengembangkan ilmu
ini secara positif dengan melakukan analisa politik. Sedangkan yang lain
melakukan pengembangan secara normatif dengan membuat saran kebijakan khusus.
Studi tentang
politik diperumit dengan seringnya keterlibatan ilmuwan politik dalam proses
politik, karena pengajaran mereka biasanya memberikan kerangka pikir yang
digunakan komentator lain, seperti jurnalis, kelompok minat tertentu,
politikus, dan peserta pemilihan umum untuk
menganalisis permasalahan dan melakukan pilihan. Ilmuwan politik dapat berperan
sebagai penasihat untuk politikus tertentu, atau bahkan berperan sebagai
politikus itu sendiri. Ilmuwan politik dapat terlihat bekerja di pemerintahan,
di partai politik, atau memberikan pelayanan
publik. Mereka dapat bekerja di Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) atau pergerakan politik. Dalam berbagai kapasitas,
orang yang dididik dan dilatih dalam ilmu politik dapat memberi nilai tambah
dan menyumbangkan keahliannya pada perusahaan. Perusahaan seperti wadah pemikir (think-tank), institut riset,
lembaga polling dan hubungan masyarakat sering mempekerjakan ilmuwan
politik.
5. Ilmu Linguistik adalah ilmu bahasa. Tergantung sudut pandang, pendekatan seorang
peneliti, maka ilmu linguistika seringkali digolongkan pada ilmu kognitif, psikologi
dan antropologi.
6.Ilmu Psikologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari perilaku manusia dalam
hubungan dengan lingkungannya.
Menurut asalnya
katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno:
(Psychē yang berarti jiwa) dan (-logia yang artinya ilmu)
sehingga secara etimologis, psikologi dapat
diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
7.Ilmu Sosiologi berasal dari
bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos
berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini
dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours
De Philosophie Positive" karangan August
Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi
tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu
pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah
sekelompok individu yang mempunyai hubungan,
memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari
masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati
perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu,
sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil
pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
8.Ilmu Hukum adalah sistem
yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. dari
bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat
dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan
sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi
dalam hukum pidana, hukum pidana yang
berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum
menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi
manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka
yang akan dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali
keputusan dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan
antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan
peraturan atau tindakan militer. filsuf Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah
supremasi hukum akan jauh lebih baik dari pada dibandingkan dengan peraturan
tirani yang merajalela.”
4. Ilmu terapan
1.ilmu komputer (bahasa Inggris: computer
Science), secara umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik tentang komputasi, perangkat keras (hardware) maupun
perangkat lunak (software). Ilmu komputer mencakup beragam topik yang
berkaitan dengan komputer, mulai dari analisa
abstrak algoritma sampai subyek yang lebih
konkret seperti bahasa pemrograman, perangkat lunak, termasuk perangkat
keras. Sebagai suatu disiplin ilmu, Ilmu Komputer lebih menekankan pada pemrograman komputer, dan rekayasa
perangkat lunak (software), sementara teknik
komputer lebih cenderung berkaitan dengan hal-hal seperti perangkat
keras komputer (hardware). Namun demikian, kedua istilah tersebut sering
disalah-artikan oleh banyak orang.
2.Teknik atau rekayasa
adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia.
Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan pengalaman
praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses
yang berguna. Para praktisi teknik profesional disebut insinyur
(sarjana teknik).
Menurut
sejarahnya, banyak para ahli yang meyakini kemampuan teknik manusia sudah
tertanam secara natural. Hal ini ditandai dengan kemampuan manusia purba untuk
membuat peralatan peralatan dari batu. Dengan kata lain teknik pada mulanya
didasari dengan trial and error untuk menciptakan alat untuk mempermudah
kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu
pengetahuan mulai berkembang, dan mulai mengubah cara pandang manusia
terhadap bagaimana alam bekerja. Perkembangan ilmu pengetahuan ini lah yang
kemudian mengubah cara teknik bekerja hingga seperti sekrang ini. Orang tidak
lagi begitu mengandalakan trial and error dalam menciptakan atau
mendesain peralatan, melainkan lebih mengutamakan ilmu pengetahuan sebagai
dasar dalam mendesain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar